Sabtu, 25 Juni 2011
Inilah Awan Pasir 21 Meter di China
Awan pasir setinggi 21 meter terlihat menjulang di atas barisan rumah, kemudian jatuh sebagai serpihan di kota kecil China. Penduduk bersembunyi di rumah mereka dengan jendela dan pintu tertutup untuk berlindung dari badai debu yang menyapu wilayah itu setiap menitnya.
Hari seperti berubah jadi malam, saat berton-ton debu menghalangi masuknya matahari dan mengurangi jarak pandang hingga 180 meter. Namun, tiba-tiba badai ini menjadi tenang dan awan tinggi kembali membayangi bumi, memanggil penduduk untuk segera membersihkan sisa-sisanya.
Golmud merupakan tempat tinggal bagi 200 ribu orang. Kota industri baru ini dibangun dekat dengan gurun Gobi, yang merupakan padang pasir terbesar di Asia. Meskipun bukan tempat tinggal ideal, sepuluh ribu orang telah memilih pekerjaan di danau garam di wilayah tersebut.
Namun prospek pekerjaan yang baik itu, membutuhkan beberapa pengorbanan. Setiap musim semi, angin yang kuat akan menerbangkan pasir dari Gobi hingga menyebabkan lapisan besar debu dan pasir yang kemudian jatuh di sekitarnya.
Pasir tersebut dapat menyebabkan pemadaman listrik secara berkala, penundaan penerbangan dan penyakit pernafasan. Pasir Gobi bahkan pernah menyebar hingga Beijing, dengan sekitar satu juta ton melayang ke kota tersebut setiap tahunnya. Bulan Maret lalu, beberapa kota di China berwarna oranye akibat badai pasir tersebut.
Lebih dari seperempat wilayah China, sekitar satu juta mil persegi, ditutupi pasir Gobi yang kemudian menutupi sebagian besar wilayah utara negara tersebut. Chinese Academy of Sciences memperkirakan jumlah dari badai pasir ini telah melonjak 6 kali lipat sejak 50 tahun lalu.
Sekitar 80% badai ini terjadi antara bulan Maret dan Mei. Kecuali pemerintah menemukan cara efektif untuk menghentikan penyebaran pasir dari gurun ini, badai tersebut akan terus berlanjut. (surya)
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar